Malam aku sendiri lagi, angin membisikkan kata hati; bertanya diri tentang kita tentang esok.
Akulah sang malam yang gelap, tanpa bulan tanpa bintang, yang ada hanya aku. tapi malam tetap tenang, tetap indah kerana malam takkan hiba.
Ada tawa semalam yang tetap ku simpan, senyum fajar yang tetap ku nanti dan dalam muram senja yang akan tiba tetap ada sinarnya.
Tapi malam takkan hiba kerna malam telah berjanji membawa seribu erti memberi sejuta makna. Dalam kegelapan sunyi sepi, malam tetap akan tersenyum dengan segala rahasia keindahan. Dan malam telah berjanji; malam takkan pernah hiba.
Malam, kita bertemu lagi. tapi kenapa angin senandung pilu? sedang gemersik begitu damai. kenapa bayu meratap pedih? sedang bebayang begitu indah.
Hanya kita yang tahu, kesepian bahasa sengsara tapi ketenangan suara keindahan.
Malam, kita takkan hiba bukan? walau sunyi, salau sepi, damai yang ada hanya kita yang faham, hanya kita yang rasa. kerana kita yang mencipta damai itu demi janji kita; malam takkan hiba